Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 02:21:33【Resep Pembaca】053 orang sudah membaca
PerkenalanTampak depan sebuah dapur SPPG di Kota Batam, Kepri. ANTARA/Amandine NadjaBatam (ANTARA) - Satuan Pe

Batam (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) memastikan dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun dihentikan sementara setelah hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri.
Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu mengangakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan kedua dapur di wilayah Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri staphylococcus aureusdanescherichia coli.
Baca juga: BGN imbau SPPG di Batam segera urus sertifikat higiene sanitasi
“Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini keduanya sudah dihentikan sementara,” ujar Anindita saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Ia menjelaskan dapur-dapur yang terbukti ngak memenuhi standar higienitas langsung ditindaklanjuti dengan penghentian operasional sementara dan diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan.
Selain itu, seluruh pengelola diwajibkan mengurus sertifikasi dapur sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu.
“Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” katanya.
Menurutnya, saat ini terdapat 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 diantaranya berstatus operasional aktif. Sementara sisanya masih dalam proses persiapan.
Anindita menjelaskan bahwa untuk peninjauan lapangan, tim dari pusat akan difokuskan pada dapur-dapur yang sedang dihentikan sementara.
Baca juga: Pemprov Kepri susun konsep pembangunan dapur MBG khusus di pulau kecil
Baca juga: SPPG di Karimun urus sertifikasi laik higiene dan sanitasi
“Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” ujarnya.
Ia menambahkan koordinasi terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.
“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi,” kata dia.
Suka(9877)
Artikel Terkait
- Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun
- BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar
- Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan
- Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih
- Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste
- Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran
- Natasha Wilona cerita cara tetap positif saat kulit wajah “breakout
- Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
- Hari pangan dunia untuk Asta Cita
Resep Populer
Rekomendasi

Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya

KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025

Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG

CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes

Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas

Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia

Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat